Khazanah dalil tentang amanat amar ma’ruf nahi munkar amatlah berlimpah.Saya kutipkan sedikit saja. Surat Ali Imran ayat 104-105: “Dan hendaklah sebagian dari kalian menjadi golongan yang menyeru kepada kemakrufan dan mencegah dari kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

– Pada kesempatan kali ini kita akan kembali memberikan sebuah ceramah singkat yang berjudul “etika amar ma’ruf nahi munkar”. Telah kita ketahui bersama bahwa amar ma’ruf dan nahi munkar itu diperintah dalam banyak ayat-ayat al-Qur’an dan juga dalam banyak hadits. Namun di sini kita akan membahas jugaBahasan Surat asy Syams ayat 9-10Bahasan Hikmah BersyukurBahasan Surat al-Hadid ayat 4Bahasan Surat an-Nisa ayat 59Berikut ini ceramah singkat tentang amar ma’ruf nahi عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أمّا بعدSegala puji hanya milik Allah swt., Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda alam, Nabi besar, Muhammad saw. Tidak lupa kepada keluarganya, para sahabatnya, dan juga kita selaku hadirin yang saya hormati. Pada kesempatan kali ini saya akan membicarakan sebuah ceramah yang diberi judul “etika amar ma’ruf nahi munkar”. Tahu kah kita apa yang dimaksud dengan amar ma’ruf dan nahi munkar?Amar ma’ruf dan nahi munkar adalah sesuatu yang memiliki hubungan muatualis. Maksudnya adalah ketika kita melakukan amar ma’ruf maka kita secara otomatis melakukan nahi munkar. Dan begitu pula hadirin yang saya hormati. Amar ma’ruf dan nahi munkar dalam pelaksananyaa memiliki etika-etika yang sangat penting. Etika ini perlu diketahui oleh kita semua agar apa yang kita maksudkan dari amar ma’ruf dan nahi munkar dapat antara etika amar ma’ruf nahi munkar; yang pertama adalah amar ma’ruf dan nahi munkar mesti dilakukan dengan penuh hikmah. Hal ini dijelaskan oleh Allah swt di dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُPara hadirin yang saya hormati. Etika yang kedua adalah amar ma’ruf dan nahi munkar harus dilaksanakan dengan penuh kasih sayang. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah saw di dalam hadis berikut اللهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأمْرِ كُلِّهِPara hadirin yang saya hormati. Etika yang terakhir adalah amar ma’ruf nahi munkar harus memperhatikan kemaslahatan dan kemafsadatan yang mungkin terjadi di masyarakat. Jangan sampai pelaksanakan nahi munkar malah menimbulkan kemunkaran yang lebih besar. Hal ini dijelaskan di dalam hadis Rasulullah saw berikut أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَامَ أعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي المَسْجِدِ فَتَنَاوَلُهُ النَّاسُ فَقَالَ لَهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعُوْهُ وَهَرِيْقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلاً مِنْ مَاءٍ - أَيْ ذَنُوْباً مِنْ مَاءٍ - فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِيْنَ وَلَمْ تُبْعَثُوْا مُعَسِّرِيْنَPara hadirin yang saya hormati. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan pada pertemuan kali ini. Semoga kita mendapatkan keberkahan dari pertemuan ini, mendapatkan ilmu dari pertemuan ini, dan dimudahkan untuk اللهُ وَ إِيَّكُمْ أَجْمَعِيْنَ وَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Kaidah Amar Makruf Nahi Munkar. Pertama: Syariat menjadi dasar dari penetapan amar makruf nahi mungkar. Kedua: Mengetahui hakikat amar makruf nahi mungkar. Ketiga: Mengetahui syarat-syarat mengingkari kemungkaran. Pertama: Memastikan sesuatu yang diingkari tersebut adalah benar-benar kemungkaran. Kedua: Kemungkaran terjadi di beberapa keadaan.
Amar ma'ruf nahi munkar merupakan konsep penting dalam ajaran Islam. Materi khutbah Jumat kali ini menjelaskan bahwa mengajurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran tidak bisa dilakukan secara serampangan. Ada etika dan rambu-rambu yang mesti dipenuhi. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat Tugas Amar Ma'ruf Nahi Munkar". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاه. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْاٰنِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. فَقَالَ الله تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Amar ma'ruf nahi munkar, yakni mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran, merupakan bagian dari ajaran agama Islam. Setiap muslim diwajibkan untuk menebar kebaikan sebanyak mungkin, dan berusaha untuk mencegah kemungkaran di mana pun dia berada. Dalam surat Ali Imran ayat 110, Allah swt berfirman كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ Artinya “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh pada yang ma'ruf, dan mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah...” QS Ali Imran ayat 110. Imam ath-Thabari dalam Tafsir Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an menjelaskan أَمَّا قَوْلُهُ "تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ" فَإِنَّهُ يَعْنِيْ تَأْمُرُوْنَ بِالْإِيْمَانِ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَالْعَمَلِ بِشَرَائِعِهِ، "وَتَنْهَوْنَ عَنْ الْمُنْكَرِ" يَعْنِيْ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الشِّرْكِ بِاللهِ وَتَكْذِيْبِ رَسُوْلِهِ وَعَنِ الْعَمَلِ بِمَا نَهَى عَنْهُ Artinya “Adapun firman Allah ta’muruna bil ma’ruf menyuruh kebaikan, maksudnya adalah mengajak untuk beriman kepada Allah, Rasulullah, dan mengamalkan syariat. Sementara wa tanhauna anil munkar mencegah yang munkar, maksudnya mencegah syirik, mendustakan Rasulullah, dan mengerjakan yang dilarang Tuhan.” Meskipun sebuah keharusan, amar ma'ruf nahi munkar tidak boleh dilakukan secara semberono dan serampangan. Penerapan amar ma'ruf nahi munkar mesti dilandasi pada ilmu dan kearifan. Penerapannya tidak boleh bertentangan dengan tujuan disyariatkan amar ma'ruf dan nahi munkar itu sendiri. Jangan sampai, tujuan kita mengajak orang berbuat baik, tapi orang yang diajak malah kabur, karena pendekatan yang kita gunakan tidak cocok dengan objek yang diajak. Jangan sampai juga, tujuannya mencegah kemungkaran, tetapi malah melahirkan kemungkaran yang baru. KH. Achmad Siddiq pernah menulis artikel berjudul “Amar Ma’ruf Nahi Munkar sebagai langkah pembinaan Khaira Ummah dalam Masyarakat Pancasila”. Dalam artikel itu, mengutip Imam al-Ghazali, beliau menjelaskan beberapa hal yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan amar ma'ruf nahi munkar, supaya gerakannya produktif dan tidak menimbulkan masalah baru. Imam al-Ghazali dalam Ihya ulumiddin menekankan pelaksanan amar ma'ruf nahi munkar terdiri dari empat unsur muhtasib pengawas/pelaksana, muhtasab alaih objek yang diawasi/diajak, muhtasab fih masalah, dan ihtisab bentuk pengawasan/penanganan. Keempat unsur ini saling berkaitan dan apabila berubah salah satunya, maka pola penangananya pun akan berbeda. Misalnya, apabila kita ingin mengajak seorang anak untuk berbuat baik dan rajin beribah, tentu metodenya berbeda dengan orang dewasa. Menerapkan metode orang dewasa terhadap anak kecil akan menimbulkan masalah baru dan kemungkinan besar anak yang diajak tidak akan berubah. Sidang jamaah Jumat yang dirahmati Allah, KH Achmad Siddiq menekankan dua hal terkait pelaksanakan amar ma'ruf nahi munkar. Pertama, perlu dibedakan antara maksiat dengan munkar. Munkar itu lebih luas daripada maksiat. Setiap sesuatu yang dapat membahayakan kepentingan umum dapat disebut sebagai kemungkaran, meskipun tidak dianggap maksiat. Karenanya, kalau ada orang gila yang berzina di depan umum, wajib dicegah, meskipun perbuatan zina bagi orang yang gila tidak termasuk dalam kategori maksiat. Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin menjelaskan الْمُنْكَرُ أَعَمُّ مِنَ الْمَعْصِيَةِ، إِذْ مَنْ رَأَى صَبِيًّا أَوْ مَجْنُوْنًا يَشْرَبُ الْخَمْرَ فَعَلَيْهِ أَنْ يُرِيْقَ خَمْرَهُ وَيَمْنَعُهَ، وَكَذَا إِنْ رَأَى مَجْنُوْنًا يَزْنِي بِمَجْنُوْنَةٍ أَوْ بَهِيْمَةٍ فَعَلَيْهِ أَنْ يَمْنَعَهُ مِنْهُ “Munkar lebih umum dari maksiat. Karenanya, apabila melihat anak kecil atau orang gila minum khamar, wajib diambil minumannya dibuang dan dilarang. Begitu pula, jika melihat orang gila berzina, baik dengan sesama orang gila ataupun binatang, hukumnya wajib untuk dicegah.” Selain menekankan pentingnya pembedaan antara maksiat dan munkar, KH Achmad Siddiq juga menegaskan bahwa kemungkaran yang wajib dicegah adalah munkar bil ijma’ disepakati oleh para ulama sebagai kemungkaran, sementara kemungkaran yang masih diperdebatkan hukumnya oleh para ulama tidak wajib untuk dilarang atau dicegah. Ma’syiral muslimin rahimakumullah, Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin menjelaskan bahwa orang yang akan melakukan amar ma'ruf nahi munkar muhtasib harus berilmu, wara’, dan berakhlak baik. Beliau mengatakan dalam Ihya Ulumiddin وَلْيَكُنْ عَالِمًا وَرَعًا وَحُسْنَ الْخُلُقِ يَتَلَطَّفُ فَلَا يَعْنُفُ، إِمَّا الْعِلْمُ فَلْيَعْلَمُ حُدُوْدَ الْاِحْتِسَابِ، وَالْوَرَعُ لِيَقْتَصِرَ عَلَى حَدِّ الْمَشْرُوْعِ فِيْهِ، وَيَحْسُنُ الْخُلُقَ بِتَلَطُّفٍ فَلَا يَعْنُفُ كَيْلَا يَتَجَاوَزَ حَدَّ الشَّرْعِ فَيَفْسُدَ أَكْثَرُ مِمَّا يَصْلُحُ “Muhtasib harus berilmu, wara’, dan berakhlak baik, bersikap lembut dan tidak keras. Muhtasib harus berilmu supaya mengetahui ketentuan ihtisab pengawasan/bentuk penanganan; muhtasib harus wara’ supaya bisa membatasi diri pada ketentuan yang disyariatkan; berakhlak mulia dengan lembut dan tidak keras supaya tidak melewati batasan syariat, sehingga menimbulkan mafsadat lebih banyak dibanding kemaslahatannya. Jadi orang yang melakukan amar ma'ruf nahi munkar harus berilmu, wara’, dan berakhlak mulia. Tidak boleh melakukan kekerasan ketika dalam pelaksanaan amar ma'ruf nahi munkar. Karena kalau melakukan kekerasan, alih-alih menjadi baik, justru mendatangkan kemudaratan dan kemungkaran yang baru. Apalagi dalam konteks bernegara, kita tidak boleh melanggar aturan hukum dalam pelaksanaan amar ma'ruf nahi munkar. Kita harus menyerahkan urusan yang berkaitan dengan hukum kepada aparatus negara, agar tidak terjadi ketidakadilan dan kezaliman. Terlebih lagi, dalam kaidah disebutkan, al-dharar ya yuzalu bidl dlarar, kemudaratan tidak boleh dihilangkan dengan kemudaratan. بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أنْ لَآ إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ فَقَالَ اللهُ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر Ustadz Hengki Ferdiansyah, pegiat kajian hadits, tinggal di Jakarta Baca naskah khutbah Jumat lainnya Khutbah Jumat 9 Jenis Bertutur Kata menurut Al-Qur’an Khutbah Jumat Berbuat Baik kepada Tetangga Khutbah Jumat Singkat Mari Mudahkan Urusan Orang Lain Konten ini hasil kerja sama NU Online dan Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama RI

This article examines ontologically the term "amar ma'ruf nahī munkar" which is always hotly discussed. The aspects studied include the definition, history, law, terms, and pillars of Amar ma'ruf nahi munkar. So far, the concept of amar ma'ruf nahī munkar has not been studied comprehensively so that its meaning is minimized only in the context of da'wah, even though the social content of the

AMAR MA’RUF & NAHI MUNKAR Segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah. Wa ba’du Sesungguhnya diantara peran-peran terpenting dan sebaik-baiknya amalan yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, adalah saling menasehati, mengarahkan kepada kebaikan, nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. At-Tahdzir memberikan peringatan terhadap yang bertentangan dengan hal tersebut, dan segala yang dapat menimbulkan kemurkaan Allah Azza wa Jalla, serta yang menjauhkan dari rahmat-Nya. Perkara al-amru bil ma’ruf wan nahyu anil munkar menyuruh berbuat yang ma’ruf dan melarang kemungkaran menempati kedudukan yang agung. Dimana para ulama menganggapnya sebagai rukun keenam dari rukun Islam. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengedepankan perkara ini atas keimanan dalam firman-Nya كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ ﴿١١٠﴾ سورة آل عمران Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Demikian pula dalam surat at-Taubah, Allah Azza wa Jalla mengedepankannya atas penegakkan shalat dan membayar zakat. Allah Ta’ala berfirman وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَـئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٧١﴾ سورة آل عمران Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Konteks at-taqdim pengedepanan lafaz ini bertujuan untuk menerangkan mengenai betapa agungnya perkara wajib ini, sekaligus untuk menjelaskan betapa urgensinya dalam kehidupan individual, masyarakat maupun berbangsa. Implementasi dan penegakkannya dapat membaikkan umat, membawa kebaikan yang banyak dan menekan tingkat kejahatan, meminimalisir kemungkaran. Sebaliknya dengan ditinggalkannya perkara ini, menimbulkan akibat-akibat yang mengerikan, berbagai bencana besar, kejahatan yang merajalela, perpecahan umat, hati-hati yang mengeras atau bahkan mati, munculnya perbuatan-perbuatan nestapa dan semakin merebak luas, vokalnya suara-suara kebatilan, serta maraknya kemungkaran. DIANTARA KEUTAMAAN AMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKAR, YAITU PERTAMA, bahwa amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan profesi dan tugas agung para rasul alaihimus salam, Allah Ta’ala berfirman وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ ﴿٣٦﴾ سورة النحل Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan "Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu". KEDUA, bahwa ia termasuk sebagai ciri-ciri orang-orang beriman, sebagaimana firman Allah Ta’ala التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدونَ الآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللّهِ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١١٢﴾ سورة التوبة Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang melawat, yang ruku`, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma`ruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu'min itu. Sebaliknya, orang-orang yang kerap berbuat kemungkaran dan kerusakan seperti yang difirmankan-Nya الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُواْ اللّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿٦٧﴾ سورة التوبة Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma`ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. KETIGA, sesungguhnya amar ma’ruf dan nahi munkar termasuk karakteristik orang-orang shalih, Allah Ta’ala berfirman لَيْسُواْ سَوَاء مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَآئِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللّهِ آنَاء اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ ﴿١١٣﴾ يُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُوْلَـئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ ﴿١١٤﴾ سورة آل عمران 113. Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud sembahyang. 114. Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada mengerjakan pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. KEEMPAT, diantara bentuk dari kebaikan umat ini, adalah amar ma’ruf dan nahi munkar. Allah Ta’ala berfirman كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ ﴿١١٠﴾ سورة آل عمران Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. KELIMA, dapat meneguhkan kedudukan umat di muka bumi. Allah Ta’ala berfirman الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاَةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الأُمُورِ ﴿٤١﴾ سورة الحج yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma`ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.. KEENAM, bahwa ia termasuk sebagai sebab-sebab turunnya pertolongan Allah. Allah Ta’ala berfirman وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ﴿٤٠﴾ الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاَةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الأُمُورِ ﴿٤١﴾ سورة الحج 040. ... Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agama -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. 041. yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma`ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. KETUJUH, betapa besarnya keutamaan penegakkan perkara amar ma’ruf dan nahi munkar ini. Allah Ta’ala berfirman لاَّ خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَاهُمْ إِلاَّ مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاَحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتَغَاء مَرْضَاتِ اللّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْراً عَظِيماً ﴿١١٤﴾ سورة النساء Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh manusia memberi sedekah, atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا» “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, baginya pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikit pun.” HR. Muslim. KEDELAPAN, termasuk faktor yang dapat menggugurkan dosa-dosa, sebagaimana beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلاَةُ وَالصَّدَقَةُ وَالأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ » “Fitnah bencana seorang pria terletak pada istrinya, hartanya, dirinya, anaknya dan tetangganya. Puasa, shalat, sedekah, amar ma’ruf dan nahi munkar dapat menggugurkannya.” HR. Ahmad. KESEMBILAN, pelaksanaan amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan upaya memelihara lima perkara urgen adh-dharuriyah al-khams, yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Sementara itu, perkara amar ma’ruf dan nahi munkar ini masih memiliki berbagai keutamaan lagi, selain yang telah kami sebutkan tadi. Akan tetapi sekiranya perkara amar ma’ruf dan nahi munkar ini ditinggalkan dan panjinya ditelantarkan; Akan menimbulkan berbagai kerusakan di daratan dan di lautan, serta akan melahirkan berbagai konsekuensi serius, diantaranya yaitu Terjadi kebinasaan dan siksaan adzab. Allah Azza wa Jalla berfirman وَاتَّقُواْ فِتْنَةً لاَّ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿٢٥﴾ سورة الأنفال Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. Dari Hudzaifah Radhiyallahu Anhu secara marfu’ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلاَ يُسْتَجَابُ لَكُمْ » “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, hendaklah kamu menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Atau jika tidak nyaris Allah akan mengirimkan siksaan segera atas kalian sebab telah mengabaikannya, kemudian kalian berdoa kepada-Nya namun doa kalian tidak dikabulkan.” Muttafaqun Alaihi. Ketika Ummul Mukminin Zainab Radhiyallahu Anha bertanya أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ ؟ » فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ » “Apakah kita akan binasa, sementara di tengah-tengah kita masih ada orang-orang yang soleh?.” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Iya, ketika keburukan telah marak.” HR. Bukhari. Tidak diterimanya do’a. Sesungguhnya telah diriwayatkan berbagai hadits mengenai hal tersebut. Diantaranya hadits Aisyah Radhiyallahu Anha secara marfu’ مُرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَوْا عَنْ الْمُنْكَرِ قَبْلَ أَنْ تَدْعُوا فَلاَ يُسْتَجَابَ لَكُمْ » “Perintahkanlah oleh kalian untuk berbuat yang ma’ruf dan laranglah kemungkaran, sebelum mengakibatkan doa yang kalian panjatkan tidak diterima.” HR. Ahmad. Menafikan kebaikan umat, beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam وَاللَّهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ وَلَتَأْخُذُنَّ عَلَى يَدَيْ الظَّالِمِ وَلَتَأْطُرُنَّهُ عَلَى الْحَقِّ أَطْرًا وَلَتَقْصُرُنَّهُ عَلَى الْحَقِّ قَصْرًا ، أَوْ لَيَضْرِبَنَّ اللَّهُ بِقُلُوبِ بَعْضِكُمْ عَلَى بَعْضٍ ثُمَّ لَيَلْعَنَنَّكُمْ كَمَا لَعَنَهُمْ » “Demi Allah, hendaklah kamu menyuruh berbuat yang ma'ruf dan melarang kemungkaran, menghentikan orang yang berbuat zhalim, dan memalingkannya kembali kepada kebenaran, atau memperketat geraknya hanya pada lingkup kebenaran. Atau jika tidak dilakukan kelak Allah akan mempertentangkan hati sebagian kalian dengan sebagian yang lainnya, kemudian Dia melaknat kalian sebagaimana Dia telah melaknat mereka Bani Isra’il ” HR. Abu Dawud. Orang-orang fasik, berdosa dan kafir memerintah, kemaksiatan-kemaksiatan dikemas indah, dan kemungkaran-kemungkaran tersebar luas serta terus menerus terpampang. Munculnya kebodohan, lenyapnya ilmu, terpuruknya umat dalam kesewenang-wenangan dan tenggelam tidak berakhir. Cukuplah menjadi dasar turunnya adzab Allah Azza wa Jalla kepada orang yang meninggalkan perkara amar ma’ruf dan nahi munkar, serta para musuh Islam dan orang-orang munafik mampu menguasainya, dan melemah kekuatannya dan berkurang kewibawaannya. Saudara muslimku Al-Allamah Syaikh Hamd bin Atiq Rahimahullah berkata “Sekiranya ada seorang pria yang mampu berpuasa di siang harinya, dan berdiri shalat di malam harinya, dan bersikap zuhud terhadap semua perkara-perkara duniawi, namun bersamaan dengan itu dia tidak marah karena Allah, tidak pula berubah raut wajahnya, dan tidak memerah marah, tidak menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan tidak melarang kemungkaran, maka pria ini adalah manusia yang paling dimurkai di sisi Allah, yang paling minim kualitas agamanya, dan pelaku-pelaku dosa besar lebih baik dibandingnya di sisi Allah. Langkah-Langkah Al-Inkar tindakan mengingkari dan al-Amr tsindakan menyuruh PERTAMA, pengenalan. Sesungguhnya seorang yang jahil bodoh melakukuan sesuatu disebabkan ia tidak menduganya sebagai sebuah kemungkaran. Maka harus diberikan penjelasan kepadanya, diperintahkan untuk berbuat yang ma’ruf, dan diterangkan kepadanya mengenai besarnya ganjaran, berlimpah pahala untuk orang yang melakukannya. Demikian itu dilakukan dengan cara yang santun, lembut dan kasih sayang. KEDUA, nasehat. Demikian itu dengan membangun rasa takut akan siksa Allah Azza wa Jalla dan sangsi-Nya, serta mengingatkan pengaruh-pengaruh berbagai perbuatan dosa dan maksiat, hal itu dilakukan dengan bersahabat dan penuh kasih sayang kepadanya. KETIGA, menyerahkannya ke ahlul hisbah yaitu, Unit Pemerintahan yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar, pent. sekiranya telah tampak sikap kedurhakaannya dan tak kunjung berhenti. KEEMPAT, berulang-ulang kali dan tidak berputus asa. Karena sesungguhnya para nabi dan rasul semuanya menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan perkara yang paling besar dalam hal ini adalah perkara tauhid. Dan mereka juga memberikan peringatan dari kemungkaran, dan perkara yang paling besar dalam hal ini adalah yaitu kesyirikan. Mereka melakukannya sepanjang tahun, tanpa jenuh dan bosan. KELIMA, memberikan hadiah buku dan kaset yang bermanfaat. KEENAM, kepada orang-orang yang dibawah tanggungjawabnya seperti istri dan anak-anaknya, maka boleh baginya untuk mengisolirnya, melarangnya dan memukul dengan pukulan yang mendidik. KETUJUH, amar ma’ruf dan nahi munkar mengharuskan pelakunya untuk bersikap lembut, santun, lapang dada, sabar, menyayangi manusia, bersahabat atas mereka, kesemuanya ini menuntut kesungguhan dan pengorbanan. Saudara muslimku Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyebutkan tahapan-tahapan tindakan merubah kemungkaran, dengan sabdanya Shallallahu Alaihi wa Sallam مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ » “Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Sekiranya ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Sekiranya ia tidak mampu juga maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnysa iman ” HR. Muslim. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah berkata, “Demi Allah, wahai saudara-saudaraku, berpegang teguhlah kalian kepada orsinalitas agamamu, muara dan hilirnya, bawah dan atasnya. Yaitu syahadat “ La ilaha illallah ” dan pahamilah maknanya. Cintailah pemeluknya. Dan kalian jadikanlah mereka sebagai saudara-saudara kalian, sekalipun mereka itu jauh lokasinya. Ingkarilah para thagut dan musuhi mereka, serta bencilah kepada orang-orang yang mencintai mereka. Atau bantahlah mereka, juga tidak mengafirkan mereka. Atau berkata, “Saya terlepas atas mereka.” Atau berkata, “Allah tidak membebaniku atas mereka.” Maka sungguh dia telah mendustakan ini kepada Allah dan telah membuat-buat kebohongan kamuflase. Bahkan Allah menjadikannya sebagai beban bagi mereka, dan berlepas diri terhadap mereka, sekalipun mereka adalah saudara-saudaranya atau anak-anaknya sendiri. Saudara muslimku Telah merebak di tengah-tengah manusia virus keengganan dari penegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar, karena hal itu disebut sebagai mencampuri urusan orang lain intervensi. Hal ini disebabkan rendahnya pemahaman dan kurangnya iman. Dari Abu Bakar Radhiyallahu Anhu berkata أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تَقْرَءُونَ هَذِهِ الآيَةَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ لاَ يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ ﴿١٠٥﴾ سورة المآئدة } وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ » “Wahai manusia, Sesungguhnya kalian telah membaca ayat ini Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Dan sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda Sesungguhnya manusia, jika melihat orang yang melakukan perbuatan zalim, lalu mereka mereka tidak menghentikannya, nyaris saja Allah meratakan siksanya kepada mereka disebabkan sikapnya tadi.” HR. Abu Dawud. Simaklah tentang bahtera suatu kaum, sebagaimana yang telah digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan sabdanya مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنْ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا » “Perumpamaan orang yang berdiri di atas aturan-aturan Allah dan orang yang melanggarnya, adalah sama dengan sekelompok orang yang menumpang di atas perahu. Sebagian mereka berada di atas dan sebagian yang lain berada di bawah. Mereka yang berada di bawah, jika mereka ingin mengambil air, maka mereka melewati orang-orang yang ada di atasnya. Mereka yang berada di bawah berkata, Jika kami merusak perahu untuk mendapatkan bagian kami, kami tidak akan mengganggu orang-orang di atas kami.’ Jika orang-orang yang ada di atas membiarkan orang-orang yang ada di bawah nelakukan apa yang ia inginkan, maka mereka akan binasa semuanya. Jika mereka yang ada di atas menahan tangan mereka yang ada di bawah dari merusak, maka mereka semua akan selamat. Dan seandainya mereka memegang tangan melarang orang-orang yang berada di bawah melakukan hal itu, maka selamatlah mereka, selamatlah mereka semuanya.” HR. Bukhari. Sangat disesalkan sekali, tampak di sebagian masyarakat fenomena yang mengenaskan, yaitu sikap mengolok-ngolok terhadap para penegak amar ma’ruf dan nahi munkar, mencela dan memfitnah mereka. Sedangkan Allah Azza wa Jalla telah tegas-tegas mengancam siapa saja yang menyakiti orang-orang mukmin, baik yang laiki-laki maupun yang perempuan dengan adzab yang pedih. Kami ingatkan sudara-saudara yang kami cintai dan hormati megenai urgensi amar ma’ruf. Dikatakan dalam Hasyiyah Ibni Abidin, “Sesunggunya siapa yang mengatakan Fudhuli orang yang berbicara tidak karuan’ kepada pihak yang menyuruh berbuat ma’ruf dan melarang kemungkaran, maka dia adalah murtad keluar dari Islam.” Dalam ad-Durr al-Mukhtar, dkatakan dalam pasal al-Fudhuli, “Yaitu siapa yang sibuk dengan sesuatu yang tidak berguna, dan seorang mengatakan kepada pihak yang menyuruh berbuat ma’ruf, kamu Fudhuli ’, dikuatirkan atasnya kekufuran. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menyuruh berbuat yang ma’ruf dan melarang kemungkaran, yang menegakkan batasan-batasan-Mu. Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi karunia. Ya Allah ampunilah kami dan kedua orang tua kami serta kamu muslimin lainnya. Dan semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah atas nabi kami, Muhammad, juga kepada para keluarga dan seluruh sahabatnya.
AMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKAR . Abul -Laits meriwayatkan dengan sanadnya . dari Umar bin Abdul-Aziz berkata: “Sesungguhnya Allah s.w.t. tidak . menyiksa orang-orang umum kerana dosa-dosanya orang-orang yang tertentu tetapi apabila perbuatan dosa itu merahajalela dan terang-terangan kemudian tidak ada yang menegur, maka bererti
Amar Ma’ruf Menyuruh Yang Baik Dan Mencegah Yang Munkar – Pada kesempatan kali ini akan menuliskan tentang Khutbah Jumat. Materi Khutbah ini kami tulis hanya menyediakan yang memerlukan saja. Terkait dengan tema tersebut di atas baiknya mari kita ikuti bersama Tulisan di bawah ini. Sebelumnya kami mohon ma’af kepada para pembaca jika uraian kami nanti tidak berkenan. Mukodimah السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتَهُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ رَسُوْلُهُ اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ Segala Puji hanya bagi Allah, Sholawat dan Salam-Nya semoga tetap tercurahkan ke haribaan Nabi agung Muhammad shollallahu alaihi wa sallam. Para pembaca yang kami kagumi hadanallahu wa iyyakum. Berikut Teks Khutbah Jumat ringkas. Khutbah Pertama السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِلَهُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتِمُ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَىْ اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُثُّكُمْ وَنَفْسِيْ عَلَى طَاعَةِ اللهِ فِيْ كُلِّ وَقْتِ لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ قال الله تعالى كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْراً لَّهُم مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ، أل عمران ١١٠ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَإِنْ لَمْ تَعْمَلُوا بِهِ كُلِّهِ، وَانْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَإِنْ لَمْ تَجْتَنِبُوْا كُلُّهُ و قال الله تعالى وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَـئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ التوبة ٧١ و قال الله تعالى وَعَدَ اللّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ Amar Ma’ruf Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia. Bertaqwalah kepada Allah SWT. Taqwa dalam arti memelihara diri dari segala bentuk kemusyrikan dan kemunafikan yakni dengan mentaati dan mengerjakan semua perintah Allah serta meninggalkan larangan-larangan-Nya. Juga taqwa yang dapat menumbuhkan amal-amal saleh yang nyata sebagai pembuktian kebenaran, sebab segala perbuatan dan amal manusia, baik maupun jahatnya adalah merupakan pencerminan imannya terhadap Allah SWT. Ketahuilah bahwasanya sudah menjadi sunnatullah apabila kemaksiatan-kemaksiatan, kemungkaran, kejahatan, perzinaan telah berkembang dengan pesat dan dilakukan oleh penghuni ini dengan terang-terangan, tanpa ada rasa malu sedikitpun juga terdapat kepercayaan dan keimanan manusia kepada Allah sudah mulai pudar lantaran terbius oleh godaan duniawi, budi pekerti yang luhur-luhur mulai berantakan dan berubah menjadi perbuatan yang menjijikkan, amalan-amalan yang baik sudah tidak diutamakan, tetapi aneh perbuatan yang jelek malah jadi kebanggaan, kebanyakan manusia hidup diperintah oleh hawa nafsu angkara murka, perintah syaithan yang diindahkan, mereka lebih senang hidup bebas tanpa terikat dengan peraturan agama, masyarakat dan negara, maka ketika suasana seperti itulah Allah menurunkan bencana kerusakan di muka bumi. Oleh sebab itulah Allah memberikan beban kepada orang-orang yang beriman, agar melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar. Amar ma’ruf Nahyil-munkar “Sebagiman Allah Ta’ala dalam surat Ali Imran yang sudah saya bacakan tadi yang artinya Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. QS. Ali Imron 110. Sabda Nabi Shollallahu alaihi wa sallam yang artinya Perintahkanlah olehmu kebaikan meskipun kamu tidak melakukan yang engkau perintahkan cegahlah olehmu kemungkara meskipun kamu tidak menjauhi keseluruhannya. HR. Thabrani Jelaslah bahwa umat Islam adalah semulia-mulia umat bagi pandangan Allah dan ciri mereka senantiasa melaksanakan amal ma’ruf dan nahi munkar. Dari itu sebagai mu’min kita wajib melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar sebagai bukti ketaatan dan kecintaan kepada Allah, yaitu melaksanakan amal saleh dan membendung diri dari tingkah tercela. Dengan demikian sampailah kita kepada suatu kesimpulan bahwasanya dari sekian yang benar akan terpancar akhlak yang baik, dari akhlak yang baik terwujudlah perbuatan yang saleh termasuk didalamnya kesediaanberamarma’ruf dannahi munkar. Orang Beriman Menjadi Penolong Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia. Kunci iman adalah ibadah. Benar tidaknya ibadah seseorang sangat berpengaruh benar tidaknya iman. Dengan kata lain iman yang tidak terpelihara maka ibadahnyapun tidakteratur. Kami telah menyatakan dan mengakui iman kepada Allah, maka ibadah kitapun hendaknya karena Allah dan menuruti ketentuan-ketentuan-Nya. Jadi pertanda seorang mu’min ialah ibadah dan tingkah laku perbuatannya. Firman Allah SWT yang saya bacakan tadi di atas yang artinya “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. QS. At-Taubah 71. Demikianlah gambaran sikap dan sifat seorang mu’min yang disukai oleh Allah. Kepada merekalah Allah menjanjikan kehidupan yang baik di akhirat sebagaimana dalam kelanjutan ayat di atas yang artinya “Allah menjanjikan kepada orang-orang mu’min, lelaki dan perempuan, akan mendapat surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan mendapat tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar. itu adalah keberuntungan yang besar”. QS. At-Taubah 72. Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan brmanfa’at dan diridhoi Allah SWT. بارك الله لي ولكم في القرأن العظيم ونفعني بما فيه من الأية وذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم أقول قولي هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم Khutbah kedua الْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرْ. صَلَّى اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا * أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ ! اتَّقُوْا اللهَ وَافْعَلُوْا الْخَيْرَاتِ وَاجْتَنِبُوْا السَّيِّئَاتِ، إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا فَأَجِيْبُوا اللهَ عِبَادَ اللهِ إِلَى مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا عَلَى مَنْ بِهِ اللهُ هَدَاكُمْ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَائِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَخْشَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَجَمِيْعَ الْأَمْرَاضِ وَمَوْتَ الْفُجْأَتِ مَالَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِتَائِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِيْدُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُاوْ اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْاهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِيْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ Amar Ma’ruf Menyuruh Yang Baik Dan Mencegah Yang Munkar Demikian Teks Khubah Jumat Tema Amar Ma’ruf Menyuruh Yang Baik Dan Mencegah Yang Munkar. – Semoga bermanfaat dan berkah untuk kita semua. Abaikan saja teks khutbah ini, jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya. Wallahu A’lamu bish-showab.
Kegiatan yang dilakukan dengan prinsip memerintahkan kepada kebaikan dan menjauhi kemunkaran (Amr Ma'ruf Nahi Munkar) juga termasuk kategori berdakwah. Contoh bentuk aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari: bersikap jujur, saling tolong menolong, menjaga hak sesama manusia dan makhluk ciptaan Allah SWT, bersedekah, menasehati sesama, dan masih
Ilustrasi amar maruf nahi munkar. Foto ShutterstockAmar ma’ruf nahi munkar merupakan prinsip utama yang harus dipegang oleh umat Islam. Prinsip ini menekankan pada perintah menyeru kebaikan dan mencegah keburukan. Dalam surat Ali Imran ayat 104, Allah Swt berfirmanوَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."Dalam ayat tersebut, Allah mengatakan bahwa orang yang menyeru amar ma’ruf nahi mungkar termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung. Sebab, mereka akan selalu dinaungi oleh kebenaran dan dijauhkan dari balik itu, amar ma'ruf nahi munkar ternyata mengandung makna yang lebih dalam. Apakah itu? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Contoh SikapnyaSejatinya, Islam adalah agama yang membawa kebenaran. Maka, amar ma’ruf nahi munkar dapat diartikan sebagai sikap menyeru pada ajaran Islam dan mencegah segala hal yang bertentangan mengajarkan anak mengaji Foto ShutterstockDalam jurnalnya yang berjudul Mengutip Konsep Amar Ma’ruf Nahi Munkar Al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin dan Relevansinya dengan Dakwah Zaman Modern di Indonesia 2019 41, Mar’atus Sholihah mengatakan bahwa amar ma’ruf nahi munkar erat kaitannya dengan akhlak praktiknya, orang yang menerapkan prinsip ini akan melaksanakan rencana-rencana perbaikan akhlak dan mencegah dirinya dari kejahatan yang disebutkan pula dalam sebuah riwayat lain bahwa amar ma’ruf nahi munkar erat kaitannya dengan iman seseorang. Dari Abu Sa'id al-Khudriy, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda"Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran, hendaklah ia mencegah kemunkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemahnya iman." HR. Muslim, no. 49Dalam hadits tersebut dikatakan bahwa kemunkaran hendaknya dicegah semaksimal mungkin. Umat Muslim harus menggunakan tangan, lisan, dan hatinya dalam mencegah kemunkaran. Sebab, ini adalah bagian daripada berdoa. Foto Shutter StockDalam perbuatan ma’ruf, umat Muslim juga perlu mengamalkannya semaksimal mungkin. Menurut Ash-Shabuni 1997220 dalam kitab tafsirnya, ma’ruf mencakup perbuatan yang diperintahkan oleh syariat dan bisa diterima oleh akal contoh perbuatannya sangat beragam, di antaranya mengamalkan rukun Islam, bersikap jujur, sabar, membantu orang yang membutuhkan, sedekah, silaturahmi, menghormati orang tua, dan pandangan Islam, menyeru kepada kebenaran dan menegakkannya, menafkahkan harta di jalan Allah SWT, dan berjuang melawan kezaliman merupakan perbuatan penting yang ditekankan dalam amar ma’ruf nahi sudah menjadi kewajiban manusia untuk menghidupkan dan memelihara perbuatan tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya"Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada mengerjakan pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.”QS. Ali Imron 114Apa itu amar ma'ruf nahi munkar?Apa contoh amar ma'ruf?Bagaimana cara mencegah kemunkaran?

Ustaz Yahya Abdurrahman menjelaskan, dalam hadis ini jelas ada dua pilihan. Pertama: Melakukan amar makruf nahi mungkar. Kedua: Jika tidak maka konsekuensinya adalah doa yang tidak dikabulkan. Itu menunjukkan bahwa amar makruf nahi mungkar adalah wajib. Kewajiban ini juga ditegaskan dalam banyak nash, baik Al-Qur’an maupun hadis.

Ilustrasi jelaskan pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma'ruf nahi munkar - Sumber pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma'ruf nahi munkar adalah pertanyaan dalam pelajaran agama Islam. Tepatnya, soal tersebut ada pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk Kelas 12 SMA/SMK/SMK/MAK, Penerbit Duta. Dalam Islam, penguasa adalah individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan politik dan otoritas dalam memimpin suatu wilayah. Penguasa bertanggung jawab menjalankan tugas kepemimpinan dan memerintah umat dengan berlandaskan ajaran Pentingnya Penguasa yang Adil bagi Tegaknya Amar Ma'ruf Nahi Munkar!Ilustrasi jelaskan pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma'ruf nahi munkar - Sumber ajaran agama Islam, penguasa yang adil memiliki peran yang sangat penting dalam tegaknya amar ma'ruf nahi munkar, yaitu menyuruh pada yang ma'ruf kebaikan dan mencegah dari yang munkar kejahatan. Berdasarkan buku Kepemimpinan dalam Perspektif Islam, Ari Prasetyo, Zifatama Jawara, 2014, pentingnya penguasa yang adil dalam Islam artinya memerintah kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Penguasa yang adil memiliki tanggung jawab untuk menjaga keadilan, menegakkan hukum syariat, melindungi hak-hak rakyat, dan menghindari penyelewengan dalam menjalankan tugas yang adil bertindak sebagai wakil Allah SWT di dunia ini dan berkewajiban untuk memastikan tegaknya ajaran-ajaran Islam yang benar. Seperti mengedepankan keadilan, menghormati hak asasi manusia, menegakkan kebenaran, serta menjaga itu, penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma'ruf nahi munkar juga berperan dalam memberikan perlindungan terhadap umat Islam. Mereka harus melawan berbagai penindasan dan pelecehan terhadap agama, serta memastikan pelaksanaan ibadah secara bebas dan aman. Dalam Islam, umat dianjurkan untuk berperan aktif dalam mendorong dan melaksanakan kebaikan, serta mencegah dan melawan segala bentuk kejahatan dan kemungkaran. Peran penguasa yang adil sangatlah penting dalam mewujudkan hal adalah karena penguasa memiliki otoritas dan kekuasaan. Otoritas dan kekuasaan tersebut dapat digunakan untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mendukung amar ma'ruf nahi demikian, penguasa yang adil memiliki peran strategis dalam tegaknya amar ma'ruf nahi munkar dalam Islam. Kehadiran penguasa yang adil akan membantu menciptakan masyarakat yang berlandaskan keadilan, moralitas, dan ketertiban yang harmonis. Demikian penjelasan sebagai jawaban dari pertanyaan jelaskan pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma'ruf nahi munkar dalam Islam. Hal tersebut penting agar umat dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai agama dari Allah SWT dan Rasul-Nya. DNR
ini yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar, dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam perikehidupan perseorangan, berumah tangga, bermasyarakat dan bernegara.8 Sementara itu, Endang S. Anshari mendefenisikan istilah dakwah ke
Konsep amar makruf nahi mungkar merupakan salah satu prinsip Islam yang amat penting. Ia merupakan tanggungjawab yang perlu digalas oleh setiap individu muslim. Terdapat firman Allah yang menyebut tentangnya dengan segala kebaikan. Konsep ini membantu kemajuan dan keamanan dunia Islam. Kemunduran umat Islam dapat berlaku jika masyarakat mengabaikan hal penting ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memerihalkan tentang konsep amar makruf nahi mungkar dalam dakwah dengan menyertakan dalildan hikmah, menghuraikan tentang ciri-ciri konsep ini. Penulisan ini adalah berpandukan pemahaman ulama’, buku serta laman sesawang. Dapatan kajian ini mendapati bahawa konsep ini menjadi tunjang kepada kestabilan masyarakat Islam sepanjang sejarah. Pemahaman isu konsep ini akan menyedarkan masyarakat terhadap arah tuju dakwah Islam dan peranan yang perlu dimainkan oleh setiap individu moden hari ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam,UKMKONSEP AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR DALAM DAKWAHThe Concept Of Amar Ma’ruf Nahi Munkar in Da’wahAin Nabila Safirah Mohd HanafiahCalon Prasiswazah, Pusat Kajian Arab dan Tamadun IslamFakulti Pengajian Islam, UKMa182025 OsmanPensyarah, Pusat Kajian Dakwah dan KepimpinanFakulti Pengajian Islam, UKMkhazri amar makruf nahi mungkar merupakan salah satu prinsip Islam yang amatpenting. Ia merupakan tanggungjawab yang perlu digalas oleh setiap individu firman Allah yang menyebut tentangnya dengan segala kebaikan. Konsep inimembantu kemajuan dan keamanan dunia Islam. Kemunduran umat Islam dapatberlaku jika masyarakat mengabaikan hal penting ini. Penulisan makalah ini bertujuanuntuk memerihalkan tentang konsep amar makruf nahi mungkar dalam dakwahdengan menyertakan dalildan hikmah, menghuraikan tentang ciri-ciri konsep ini adalah berpandukan pemahaman ulama’, buku serta laman kajian ini mendapati bahawa konsep ini menjadi tunjang kepada kestabilanmasyarakat Islam sepanjang sejarah. Pemahaman isu konsep ini akan menyedarkanmasyarakat terhadap arah tuju dakwah Islam dan peranan yang perlu dimainkan olehsetiap individu moden hari Kunci Amar Makruf Nahi Mungkar, Dakwah, Hikmah, Konsep SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam,UKMABSTRACTThe concept of amar makruf nahi mungkar is one of the most important Islamicprinciples. It is a responsibility that must be borne by every Muslim individual. Thereis a word of God that speaks of it with all its goodness. This concept helps theprogress and security of the Islamic world. The decline of Muslims can occur ifsociety ignores this important matter. The purpose of writing this paper is to describethe concept of amar makruf nahi mungkar in da'wah by including evidence andwisdom, describing the characteristics of this concept. This writing is guided byscholars' understanding, books and websites. The findings of this study found that thisconcept is central to the stability of the Muslim community throughout history. Anunderstanding of the issue of this concept will make the community aware of thedirection of Islamic da'wah and the role that must be played by every modernindividual Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Da’wah, Wisdom, PENGENALANDakwah merupakan istilah yang khusus dalam islam. Ia merupakan satu kewajipanyang dipertanggungjawabkan ke atas setiap individu muslim yang mempunyaikemampuan dalam sebarang bentuk dan dalam setiap kesempatan. Dakwahmerupakan tugas para Rasul dan perintah yang diturunkan kepada Nabi MuhammadSAW yang merupakan juru dakwah pertama semenjak agama Islam perintah Allah yang ditujukan kepada Rasullullah supaya melaksanakan tugastersebut secara kesinabungan, seperti Firman Allah yang bermaksud“Dan serulah ia kepada tuhan engkau, sesungguhnya engkau di atas petunjuk yanglurus” Al-Haj; 67Walaupun banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyeru Nabi Muhammad SAWsupaya berdakwah, namun ayat tersebut juga ditujukan untuk seluruh umat muslimdan hanya dikecualikan bagi mereka yang dikecualikan oleh syara’.Dakwah merupakan perlaksanaan terhadap perintah Allah, iaitu menyeru manusia kearah ajaran Islam yang meliputi persolan teologi, syariah, akhlak, dan merupakan satu usaha untuk mengajar kebenaran kepada mereka yang lalai,membawa berita baik tentang nikmat dunia dan nikmat syurga, memberi amarantentang balasan neraka di akhirat dan kesengsaraannya. Melaksakan tugas dakwah SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam,UKMmerupakan puncak kebaikan dan kebahagiaan sepertimana Firman Allah yangbermaksud“Siapakah yang lebih baik pertuturannya daripada mereka yang menggunakannyauntuk menyeru manusia ke jalan Allah” Fusilat 41; 33Oleh yang demikian, Dakwah sangat berkait rapat dengan syariat Allah iaitu AmarMakruf Nahi Mungkar. Dua perkara ini merupakan hal yang sama iaitu menyerumasyarakat dalam melakukan kebaikan dan taat pada perintah Allah sertameninggalkan segala larangan-Nya. OBJEKTIF KAJIAN1. Menjelaskan tentang konsep amar makruf nahi mungkar dalam Mengenalpasti kebaikan pelaksanaan serta keburukan pengabaian konsep amarmakruf nahi mungkar dari perspektif Mengetahui tentang hikmah dari konsep amar makruf nahi mungkar METODOLOGI KAJIANBagi mengumpulkan maklumat tentang perbincangan dalam kajian ini, pengkajitelah menggunakanKajian PerpustakaanKajian ini merupakan kajian utama yang digunakan bagi mengumpulkan maklumatyang jelas dan tepat bagi setiap data. Kaedah ini digunakan dengan bahan bacaanseperti bahan bertulis, buku, artikel dan tesis yang berkaitan dengan ANALISIS, DAPATAN DAN PERBINCANGAN SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam, KONSEP AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR DALAM DAKWAHDari sudut bahasa, amar ma’ruf bermaksud memerintahkan atau menyuruh kepadakebaikan manakala nahi munkar ialah mencegah atau menahan ulama’, nahi munkar hukumnya adalah wajib atau fardu kifayah. Para ulama’berpendapat bahawa nahi munkar tidak hanya dikhususkan bagi pemegang kekuasaansahaja, tetapi juga merupakan kewajiban bagi setiap individu muslim. Menurut lbnu Taimiyyah, amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan tuntutan yangditurunkan Allah dalam kitab-kitabNya yang disampaikan oleh rasul-rasul-Nya, iajuga merupakan syariat Islam. Ada tiga puluh lapan kata al-Ma’ruf dan enam belaskata al-Munkar di dalam al-Qur'an. AI-Ma'ruf menurut Mufradat ar-Raghib ialahnama setiap perbuatan yang dipandang baik menurut akal atau agama. Sedangkan al-Munkar ialah setiap perbuatan yang buruk bagi akal atau tidak buruk dan tidak baikbagi akal tetapi agama memandangnya buruk. Ada yang berpendapat bahawa al-Ma’ruf ialah suatu nama yang mencakupi setiap perbuatan yang dikenali sebagai suatuketaatan dan pendekatan diri kepada Allah serta berbuat baik kepada manusia,sedangkan al-Munkar bermaksud sebaliknya. Ada juga yang berpendapat bahawa al-Ma'ruf ialah suatu nama yang mencakupi setiap perbuatan yang dicintai Allah berupaiman dan amal soleh. Ma’ruf ialah semua kebaikan yang dikenal oleh jiwa manusiadan membuat hatinya tenang sedangkan mungkar ialah lawan dari maruf iaituderhaka. Perbuatan munkar ialah perbuatan yang menyuruh kepada keburukan. Amar ma’ruf nahi munkar adalah menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepadayang munkar dengan kebaikan. Amar ma’ruf merupakan suatu tuntutan perbuatan daripihak yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah kedudukannya untukmemerintahkan kepada kebaikan dan nahi munkar merupakan ketetapan bagi setiapindividu muslim untuk mencegah kepada hal yang munkar dengan Amar makruf nahi mungkar ialah mengajak, menyuruh dan menyeru ke arahkebaikan serta mencegah atau menghalang daripada melakukan perkara munkar atauyang ditegah oleh agama. Sekiranya matlamat seorang insan adalah untukmendapatkan keredaan Allah SWT dan kejayaan di dunia dan akhirat maka amarmakruf nahi mungkar sebenarnya adalah sebahagian daripada matlamat yangdipertanggungjawabkan oleh Allah SWT kepada setiap Muslim untuk dipikul. Hal ini SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam,UKMdemikian kerana sesungguhnya setiap dalam kalangan Muslim itu adalah bersaudaradan perlulah saling nasihat menasihati demi kebaikan dirinya dan KEWAJIBAN DAN KEUTAMAAN AMAR MAKRUF NAHIMUNGKARAllah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin dan muslimat untuk membentukumat yang sentiasa melakukan dakwah dengan amar makruf nahi mungkar.          !"$%&' !* Maksudnya “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyerukepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yangmungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”Ayat di atas menjelaskan bahawa dakwah, amar makruf nahi mungkar merupakansuatu kewajiban yang tidak boleh ditawar-menawar walaupun sifatnya fardu orang-orang yang mengamalkannya akan memperoleh kebahagiaan dan bagimereka yang diserunya akan mendapat keberuntungan dan kebahagiaan apabilamereka mengikuti ajakan tersebut. Perlaksanaan amar makruf nahi mungkar sendiri merupakan ciri dari sempurnanyaiman seseorang itu.  +, -. /  01 12$3345678159;!'?*. 2> Maksudnya, “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagianmereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruhmengerjakan yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan solat,menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberirahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam,UKMApabila kita menyaksikan kemaksiatan namun tiada gejolak dalam hati serta tidakmemiliki semangat dalam berdakwah, kitab oleh meragui tentang kekuatan imandalam diri. Selain itu, amar makruf nahi mungkar menjadikan umat Nabi Muhammad SAW umatterbaik bagi umat manusia. Allah menegaskan dengan jelas bahawa umat MuhammadSAW adalah sebaik-baik umat yang selalu berbuat ihsan hingga keberadaannya sangatmemberi manfaat yang besar bagi segenap umat manusia. Dengan beramar makrufdan nahi mungkar, mereka menyempurnakan seluruh kebaikan dan kemanfaatan bagiumat manusia. Umat terbaik adalah mereka yang kuat imannya serta melaksanakanamar makruf nahi mungkar. ! 8  8 A$  BCD + D "6E33D F*"G&!* 2*H$18 ;I*%3&J61Maksudnya, “Kamu umat Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untukmanusia, kerana kamu menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yangmungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebihbaik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan merekaadalah orang-orang fasik.” CIRI-CIRI KONSEP AMAR MAKRUF NAHI MUNGKARNilai MurniMedia perlu berpaksikan kepada paradigma Tauhid, iaitu media atau kandungan yangdihasilkan tidak lari daripada ajaran Tauhid dansekali gus mengajak penonton untukmenghayati mesej yang disampaikan sekaligus menambah ketakwaan kepada AllahSWT. SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam,UKMTanggungjawab SosialMenjadi tanggungjawab sosial bagi semua lapisan masyarakat untuk saling nasihat-menasihati antara satu dengan yang lain demi menjaga kebaikan PelbagaiMalaysia sudah terdapat media penyiaran yang berkonsepkan semata-matauntukpenyebaran Islam seperti TV Alhijrah, Astro Oasis, IKIM dan SALAM TepatSetiap maklumat yang diterima dan akan disampaikan perlulah disaring dandikenalpasti tujuannya serta mengetahui akan kesahihan dan sumbernya bagi mengelakkanberlaku kepalsuan maklumat yang KEBAIKAN MENGAMALKAN DAN KEBURUKANMENINGGALKAN AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR DALAMDAKWAHKebaikan Mengamalkan Amar Makruf dan Nahi MungkarHukum dan syariat Allah SWT dapat ditegakkan dalam kalangan masyarakat dankemungkaran dan gejala sosial dapat ditangani secara berhemah. Selain itu,pembangunan negara yang berasaskan islam dapat berjalan dengan lancar apabilamasyarakat mengamalkan hal ini. Minat masyarakat bukan Islam terhadap konseppenyiaran islam itu sendiri dapat dipupuk apabila melihat bagaimana amalan yangdapat mengharmonikan hidup dan negara ini berlangsung dalam masyarakat. Denganperlaksanaan amar makruf nahi mungkar lah yang dapat mengangkat martabat umatislam dan agama Islam itu sendiri. SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam,UKMKeburukan Meninggalkan Amar Makruf dan Nahi MungkarJika umat Islam meninggalkan syariat amar makruf nahi mungkar ini, makakemungkaran akan menyebar dan kerosakan akan meluas di muka bumi. Apabila haldemikian berlaku, maka azab pun akan Allah timpakan kepada seluruh di muka bumi semakin membesar jika syariat ini diabaikan. Jika satukemungkaran dibiarkan, maka kemungkaran-kemungkaran lain akan terlahir denganjumlah yang banyak dan boleh menjadi semakin teruk. Jika manusia tidak pedulidengan syariat nahi mungkar, maka mereka ibarat mengundang datangnya azab AllahSWT. Jika Allah telah menurunkan azab di suatu tempat, maka ia akan menimpakanazab itu kepada semua orang yang ada di tempat tersebut, baik orang soleh itu, akhlak dan etika masyarakat akan hancur apabila kemungkaran tidakditegah dan tiada yang mendorong mereka untuk melakukan kebaikan. Masyarakatsemakin jauh daripada agama Islam itu sendiri. Apabila hal yang demikian berlaku,masyarakat lain akan memandang rendah terhadap umat Islam dan hal ini dapatmenyebabkan mentaliti masyarakat akan terus HIKMAHBerdasarkan syariat ini, terdapat hikmah disebalik perlaksanaannya. Semakin kitabenci kepada kemungkaran, maka semakin meningkat rasa kasih dan kasihan kitakepada pelakunya. Hal ini akan menjadikan seseorang itu gigih untuk amar makrufdan nahi mungkar kerana tidak mahu individu muslim yang lain melakukankemungkaran dan menyebabkan kemurkaan Allah atas dirinya. Kemungkaran itu umpama api yang membakar pelakunya. Apabila seseorangmelakukan kejahatan, sama sahaja seperti dia mengundang azab Allah untuk ditimpakeatas dirinya. Sebagai sesame muslim, menjadi tanggungjawab untuk mencegahnyamelakukan perkara tersebut. SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam,UKMKita haruslah berusaha menyelamatkan masyarakat daripada melakukankemungkaran. Kita harus membantu masyarakat daripada ditimpa azab dankemurkaan Allah. Kita perlu mendorong masyarakat supaya melakukan kebaikan dantaat akan segala perintah KESIMPULANKesimpulannya, wajib atas orang yang menyeru manusia ke jalan Allah serta orangyang menegakkan amar makruf dan nahi mungkar untuk memiliki ilmu sehingga tidakmemerintahkan sesuatu yang bertolak belakang dengan syari’at dan tidak melarangsesuatu yang telah sesuai dengan syari’at. Lain dari itu, hendaknya itu dilakukandengan kelembutan, tidak kasar dan tidak mengucapkan kata-kata yang buruk, tetapidengan tutur kata yang baik dan halus. Sikap acuh tak acuh dan tidak peduli terhadapamar makruf dan nahi mungkar merupakan suatu bahaya dan amar makruf dan nahi mungkar memerlukan perjuangan danpengorbanan dalam melaksanakanya. Nabi Muhammad diangkat menjadi utusanNyatidak untuk dipuji dan disanjung tinggi, tetapi untuk diikuti risalahnya, diturutituntutannya dalam hal cara beribadah kepada Allah, dan untuk dicontohi akhlakulkarim dalam tata cara bergaul dan bermasyarakat antara sesama manusia. Melihatrealiti umat Islam saat ini, dengan berdasarkan pada tiga perubahan iaitu dengantangan, lisan dan hati untuk melakukan amar makruf dan nahi mungkar dalammasyarakat. Syariat ini dapat menyelamatkan orang tidak bersalah, orang bermaksiatdan juga orang lain yang taat dan RUJUKANKamarul Azmi Jasmi. 2016. Ensiklopedia Pendidikan Islam. Universiti TeknologiMara, Melaka. SEMINAR DAKWAH & WAHDAH AL-UMMAH 2022,Interaksi Dakwah Di Malaysia Merentas Zaman,14-15 Julai 2022, Fakul Pengajian Islam,UKMMusa Razali. Wan Jusoh Wan Hishamudin. Othman Mohd Shahril. Syed Omar SyedHadzrullathfi. Ali Mohd Safri . 2017. Konsep Amar Makruf Nahi MungkarDalam Kerangka Dakwah Islam. Universiti Teknologi Mara, Melaka. Hasan Su’aidi. 2019. Konsep Amar Ma’ruf Nahi Munkar Perspektif Hadits. SekolahTinggi Agama Islam Negeri Pekalongan. Ganjar Alamsyah. 2022. Konsep Amar Ma’ruf Nahi Munkar Dalam Al-Qur’an UntukMewujudkan Masyarakat Baik Dan Damai Serta Implikasinya TerhadapPendidikan Agama Islam. Universiti Pendidikan Indonesia. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
16Sw.
  • 7810vdqk7r.pages.dev/75
  • 7810vdqk7r.pages.dev/298
  • 7810vdqk7r.pages.dev/366
  • 7810vdqk7r.pages.dev/252
  • 7810vdqk7r.pages.dev/134
  • 7810vdqk7r.pages.dev/175
  • 7810vdqk7r.pages.dev/186
  • 7810vdqk7r.pages.dev/239
  • 7810vdqk7r.pages.dev/146
  • ceramah amar ma ruf nahi munkar