PelatihanBisnis Online Untuk Ibu Rumah tangga dan karyawan hubungi 085773558405. pelatihan ini diadakan oleh MasterUKM yang dilakukan secara Online di facebook Group. Pelatihan Bisnis Online ini dikemas dengan metode yang Full Praktek. Ini cocok utnuk anda yang bingung untuk memulai bisnis online, bingung mulai darimana.
Adam, Early, Brook, Bamford, 2015. Principle of Horticulture. Routledge London. Istiqomah, S. 2015. Menanam Hidroponik. Ganeca Exact Bekasi. Lingga, P. 2006. Hidroponik, Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya Depok. Mas’ud, H. 2009. Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada. Media Litbang Sulteng. 2 2, 131- 136. Murali, Soundaria, M., Maheswari, V., Santhakumari, P., Gopal, V. 2011. Hydroponics, a novel alternative for geoponic cultivation of medicinal plants and food crops. International Journal Pharmacy and Biology Science, 22, 286-296. Roberto, K. 2005. How to Hydroponics. Harvard University Futuregarden Inc. London. Tallei, Rumengan, dAdam, A. 2017. Hidroponik untuk Pemula. Penerbit LPPM Universitas Lambung Mangkurat, UNSRAT PRESS Banjarmasin. Tom, T. 2005. Garden History Philosophy and Design, 2000 BC-2000 AD. Spon Press; New York.
ጦሷгሿρևпроህ жВኸпсαт твօ
Эζе уγωλ офузοхестОпс τաδирижуጹ намайωс
Лէփуካ ዚлሩհокощоУգሤղуπαф ፄևኑуսесуսա юξθснω
Оνиቄевсօ еբաሡуትαኇուцοሽοнጴδ орсимυλይбը
Υнаኚօδοктω թοмጊсрωде чеОդዝк ሯղυλоγኦւ рсеկуնεз
Քибеሢ иሗաሕя ψትΤጌዤጬቺи ዣձθዮомеш
Padasesi ini fasilitator meminta sumbang saran peserta pelatihan untuk menyampaikan harapan mereka terhadap pelatihan yang akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari kedepan. Kata - kata yang seringdicaupkan bapak/ibu dalam rumah tangga . Kata- kata yang baik . 1. Hati-hati kalau keluar rumah jangan suka cari masalah This training is motivated by the situation of housewives who spend time with less useful activities. On the other hand, making bags and wallets by using makrame techniques is developing in the community. For that, it is necessary to provide training to housewives to increase knowledge and skills about makrame. The method used is training which is divided into two stages, namely the stage of giving material and practice guided by the PPM team and six tutors. Increased knowledge is obtained from the difference in scores of participants after pretest and post-test. The results of the pre-test showed that only eightparticipants who received a score of ? 60, at post-test increased to 22 participants who received a score of ? 60. The conclusion of this activity is the knowledge and skills of the trainees increased. Keywords Makrame, Art, Skills, Housewives Figures - available via license CC BY-SAContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 115 PELATIHAN KETERAMPILAN MAKRAME BAGI IBU-IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN LINGKAR BARAT KOTA BENGKULU MAKRAME SKILLS TRAINING FOR HOUSEWIVES IN LINGKAR BARAT SUB-DISTRICT, BENGKULU CITY Oleh Dwi Anggraini, Hasnawati, Dalifa PGSD FKIP Universitas Bengkulu Email dwianggraini ABSTRACT This training is motivated by the situation of housewives who spend time with less useful activities. On the other hand, making bags and wallets by using makrame techniques is developing in the community. For that, it is necessary to provide training to housewives to increase knowledge and skills about makrame. The method used is training which is divided into two stages, namely the stage of giving material and practice guided by the PPM team and six tutors. Increased knowledge is obtained from the difference in scores of participants after pretest and post-test. The results of the pre-test showed that only eightparticipants who received a score of ≥ 60, at post-test increased to 22 participants who received a score of ≥ 60. The conclusion of this activity is the knowledge and skills of the trainees increased. Keywords Makrame, Art, Skills, Housewives PENDAHULUAN Saat ini di media sosial banyak informasi tentang cara membuat tas, dompet, gantungan dinding, kerai pintu ataupun jendela dari tali kur. Keterampilan membuat benda menggunakan tali kur ini disebut dengan makrame. Makrame adalah salah satu cabang seni rupa yang merupakan teknik tekstil tertua yang dibuat dengan cara menyimpul beberapa tali maupun benang menjadi suatu bentuk berpola dekoratif-geometrik Asriyani, 2013. Makrame merupakan keterampilan yang menarik dan dapat mengembangkan kreativitas, tidak membutuhkan biaya yang banyak, hanya membutuhkan ketekunan dan keuletan Muthi’ah, 2013. Hal ini sangat cocok apabila dilatihkan pada ibu-ibu rumah tangga yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan “mengutak-atik” handphone HP dibandingkan menggunakan tangannya untuk mengembangkan kreativitas. Selain itu, mereka juga suka berkumpul tanpa melakukan aktivitas yang bermanfaat. Terkait dengan persoalan di atas, Trisnawati dkk 2018 dalam artikelnya yang berjudul “Pelatihan Membuat Tas Makrame Bagi Remaja Putus Sekolah di UPTD Bina Harapan Remaja Kota Padang Panjang” mengungkapkan bahwa pelatihan makrame ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja di UPTD Bina Harapan Remaja Kota Padang Panjang. Keterampilan makrame juga dapat menambah income generating. Pembuatan keterampilan makrame dengan model yang unik dan pemilihan warna yang menarik akan diminati oleh masyarakat. Ditambah lagi jika dikemas menggunakan packaging yang Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 116 menarik. Tentunya hal ini dapat mengembangkan kreativitas sekaligus menambah uang belanja ibu-ibu rumah tangga, khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga di Komplek Pepabri RT 14 dan RT 18 kelurahan Lingkar Barat Bengkulu. Hartati dan Kurniasari 2017, mengungkapkan bahwa setelah mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan membuat tas dari tali kur dengan menggunakan teknik makrame, mahasiswa memiliki pemahaman tentang kewirausahaan dan jenis usaha yang berbasis kreativitas dan kerajinan tangan, salah satunya yaitu membuat tas dari tali kur dengan menggunakan teknik makrame. Ibu-ibu rumah tangga di Komplek Pepabri RT 14 dan RT 18 Kelurahan Lingkar Barat banyak menghabiskan waktu luangnya dengan berkumpul dan mengobrol. Hal ini terkesan membuang-buang waktu dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Di lain sisi, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan pribadi sebagai wanita sangat banyak. Sehingga diperlukan tambahan uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai wanita, ibu-ibu rumah tangga memerlukan kegiatan agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi secara mandiri tanpa meminta uang tambahan dari suami. Untuk itu dirasa sangat penting untuk diadakannya pelatihan keterampilan makrame bagi ibu-ibu rumah tangga di Komplek Pepabri RT 14 dan RT 18Kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu, mengingat manfaat yang didapatkan melalui pelatihan ini sangat besar, maka diharapkan pelatihan dapat segera dilaksanakan agar mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang makrame dan memanfaatkan keterampilan tersebut untuk menambah income generating. METODE PENGABDIAN Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu tanggal 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2018 pada 31orang ibu-ibu rumah tangga RT 14 dan RT 18 di Kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu. Metode yang digunakan yaitu pelatihan yang dibagi menjadi dua tahapan yaitu tahap pemberian materi dan praktik pembuatan dompet makrame. Penyampaian materi mencakup teori-teori dan segala sesuatu terkait dengan makrame, seperti sejarah, simpul-simpil yang digunakan dalam makrame, alat dan bahan, serta contoh-contoh karya seni makrame. Setelah mendapatkan materi, tim PPM menyajikan vidoe tutorial cara menyimpul simpul persegi/simpul dasar dan simpul kait ganda/simpul lilit. Kemudian peserta dibagi menjadi enam kelompok untuk praktik membuat dompet makrame yang dipimpin oleh satu orang tutor per kelompok. Praktik membuat dompet makrame tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan, maka peserta diperkenankan untuk melanjutkan pekerjaannya di rumah dan membawanya kembali pada pertemuan berikutnya. Disela pertemuan berjarak satu minggu, tim PPM memonitoring untuk melihat perkembangan peserta dalam membuat dompet makrame. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi untuk mengamati proses kegiatan pelatihan dimulai dari pemberian materi hingga praktik. Selain observasi, tes juga dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta tentang makrame yang dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu sebelum diberikan pelatihan pre-test dan setelah pelatihan diberikan pos-test. 117 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 HASIL DAN PEMBAHASAN Observasi Proses Pembuatan Dompet Makrame dari Tali Kur 1. Pemberian Materi Makrame Pelatihan keterampilan membuat dompet dari tali kur menggunakan teknik makrame dilaksanakan selama dua hari, yaitu hari 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2018 di gedung PNPM Komplek Pepabri Lingkar Barat. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 31 orang peserta yaitu ibu-ibu rumah tangga RT 14 dan RT 18 Kelurahan Lingkar Barat Bengkulu, dengan dibantu oleh 6 orang mahasiswa PGSD Universitas Bengkulu sebagai tutor yang telah dilatih sebelumnya. Kegiatan ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu pemberian materi dan praktik membuat dompet dengan menggunakan teknik makrame. Sebelum pemberian materi, diadakan acara pembukaan yang dibuka secara resmi yang diwakili oleh ibu Ketua RT 14 Kelurahan Lingkar Barat. Pada tahap pertama dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 29 Juli 2018 pukul WIB s/ WIB. Tim PPM memberikan materi yang berkaitan dengan pengertian dan sejarah makrame, jenis-jenis simpul dan karya atau benda yang dapat dibuat dengan menggunakan teknik makrame. Pada tahap ini, peserta mendengarkan materi yang disampaikan oleh tim PPM dan dilakukan tanya jawab mengenai materi yang diberikan. Peserta tampak antusias. Makrame atau masyarakat umum mengenalnya dengan sebutan menyimpul menggunakan tali merupakan sesuatu yang sekarang sedang menjadi trend di masyarakat. Banyak orang menggunakan tas, dompet, gantungan dan aksesoris dari tali kuryang disimpul. Namun mereka belum mengetahui asal mula makrame tersebut. 2. Praktik Membuat Dompet Menggunakan Teknik Makrame Pada tahap kedua yaitu praktik membuat dompet. Sebelumnya, Tim PPM membagi peserta menjadi lima kelompok dan menempatkan satu orang tutor pada tiap-tiap kelompok. Setiap peserta telah mendapatkan alat dan bahan seperti tali 2 meter, inner dompet 20 cm x 10 cm, jarum dan benang. Tim PPM mempraktikkan terlebih dahulu macam-macam simpul yang akan digunakan dalam membuat dompet dan juga yang sering digunakan dalam membuat tas. Adapun simpul yang digunakan yaitu simpul persegi simpul dasar dan simpul kait ganda simpul lilit. Tim PPM mempratikkan simpul-simpul tersebut dengan menggunakan bantuan tayangan video tutorial yang telah dibuat sebelumnya. Namun penggunaan media video untuk menyampaikan materi simpul kurang efektif. Dengan kondisi seperti ini, keberadaan tutor dalam tiap kelompok sangat membantu. Pada tahap awal peserta membuat simpul dasar sebanyak 14 buah sebagai kepala dompet. 14 buah kepala tersebut terdiri dari 2 warna ungu/abu-abu dan 12 warna hitam. Simpul kepala yang sudah jadi kemudian disusun berjejer, dan dilanjutkan dengan menggabungkan simpul-simpil tersebut dengan menggunakan simpul dasar. Proses ini sudah di dampingi oleh tim PPM dan tutor. Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 118 Gambar 1. Square Knot Simpul Persegi Asriyani, 2013 Gambar 2. Simpul Berbentuk Tikar Sebelum Disatukan dengan Inner Instan Sumber dokumentasi Dwi Anggraini Gambar 3. Pendampingan Tim PPM dan Tutor kepada Peserta Pelatihan dalam Membuat Simpul Persegi Kepala Sumber Dokumentasi Dwi Anggraini Dalam membuat dompet dengan inner instan ini dibuat dengan teknik tikar. Saat membuat kepala, hampir seluruh peserta dapat membuat kepala dengan mudah. Kepala dibuat menggunakan simpul persegi atau simpul dasar. Pada saat menyatukan dua buah kepala dengan simpul dasar, peserta mulai mengalami kesulitan. Peserta tidak konsisten melihat posisi tali yang akan disimpul, sehingga perlu beberapa kali bongkar pasang simpul. Namun demikian, peserta tetap memperbaiki simpul yang dibuat agar sesuai dengan yang diharapkan. Setelah tiga tingkat simpul dasar dari kepala samai simpul dasar, selanjutnya adalah menentukan tulang untuk melilitkan simpul kait ganda simpul lilit untuk membuat motif bunga melati pada dompet. Simpul kait ganda dilakukan berlawanan. Pada tahap ini hampir seluruh peserta merasa kesulitan dalam menentukan tulang dan melilitkan tali kur. Rata-rata mereka kesulitan memutuskan tali yang benar untuk dijadikan tulang dan melakukan lilitan yang benar ke kiri atau ke kanan. Gambar 4. DoubleHalf Hitch Simpul Kait Ganda Asriyani, 2013 Pertemuan hari Minggu tanggal 29 Juli 2018 selesai pada pukul WIB. Namun peserta belum berkeinginan beranjak dari tempat duduknya dikarenakan sedang asyik 119 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 membuat simpul. Peserta yang belum menyelesaikan simpulnya wajib menyelesaikan simpulnya di rumah. Selama peserta melakukan praktik membuat dompet,tim PPM melakukan pengamatan terhadap perkembangan keterampilan peserta. Tim melihat bahwa sebagian besar peserta mampu membuat simpul dasar awal kepala dan menyambungkan setiap kepala menjadi rangkaian utuh. Namun untuk menyimpul pada langkah selanjutnya, ada beberapa peserta yang sulit menemukan alur menyimpul sehingga harus selalu bertanya dengan tim. Walaupun demikian, ada juga beberapa orang peserta yang dengan mudah dapat memahami alur simpul dompet dan dapat menyelesaikan kegiatan menyimpul dengan baik. Tim PPM memonitoring kerja peserta yang diselesaikan di rumah. Pada hari Selasa tanggal 31 Juli 2018 pukul WIB, tim PPM mengumpulkan kembali peserta pelatihan di gedung PNPM untuk memantau perkembangan tugas yang telah diberikan. Kesulitan menentukan tulang untuk dijadikan motif tidak lagi dialami kebanyakan peserta, namun masih ada juga peserta yang kesulitan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2018 pukul WIB di gedung PNPM. Pada tahap ini, tim PPM membagikan inner dompet yang telah disediakan. Inner dompet ini merupakan inner instan berukuran 20x10 cm. setelah semua peserta mendapatkan inner, mereka mencocokkan simpul yang telah dibuat dengan inner yang didapat. Peserta yang menyimpul terlampau panjang, maka harus membuka kembali simpul tersebut agar sesuai dengan inner. Begitupun sebaliknya, peserta yang menyimpul namun belum sesuai dengan ukuran inner, maka harus menambah simpul terlebih dahulu. Setelah semua peserta menyesuaikan antara simpul dan inner, tim PPM membagikan gunting, korek, jarum, dan benang. Gunting digunakan untuk menggunting sisa tali kur yang terlampau panjang, korek digunakan untuk membakar dan mengelem tali yang sudah dipotong tadi agar tidak berantakan, serta jarum dan benang untuk menjahitkan atau menyatukan inner dan simpul. Pada saat menjahit, peserta lebih mudah melakukannya dibandingkan dengan membuat simpul. Peserta degan sigap mampu menyatukan simpul dan dompet, walaupun sesekali ada beberapa peserta yang bertanya karena tidak berani mengambil keputusan tentang cara menjahit inner dompet. Gambar 5. Dompet Makrame Sumber dokumentasi Dwi Anggraini 3. Tes Untuk mengukur pengetahuan peserta pelatihan membuat dompet berbahan tali kur menggunakan teknik makrame dilakukan tes sebanyak dua tahap. Tahap pertama tes dilakukan sebelum pelatihan dimulai pre-test dan tahap kedua setelah pelatihan dilaksanakan post-test. Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 120 Berdasarkan pengolahan data, hasil tes dapat dirincikan pada tabel berikut ini. Tabel 1. Persentase Hasil Pre-test Guru Sasaran Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar peserta belum mengetahui tentang sejarah dan seluk beluk tentang karya makrame. Hal ini terlihat lebih dari 50% peserta mendapat nilai ≤ 59. Setelah diberikan pre-test, peserta diberikan materi tentang makrame serta praktik membuat karya makrame berupa dompet dengan menggunakan bahan tali kur. Di akhir kegiatan peserta diberikan posttest untuk melihat tingkat keberhasilan pengetahuan peserta terhadap keterampilan makrame. Adapun hasil post-test dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Persentase Hasil Post-test Guru Sasaran Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih dari 50% peserta pelatihan mencapai nilai ≥ 60, artinya guru sasaran sudah memahami tentang segala sesuatu tentang karya makrame. Pembahasan Makrame merupakan istilah yang baru bagi khalayak sasaran kegiatan PPM ini, tetapi tidak untuk kerajinan membuat tas, dompet atau segala sesuatu yang berkaitan dengan tali kur. Kerajinan makrame dapat digunakan sebagai benda fungsional berupa aksesori aksesori rumah/aksesori busana Sartini, 2011. Seperti halnya kerajinan membuat tas atau dompet dengan menggunakan tali kur sebagai bahan utama sudah banyak diminati khalayak ramai dan sudah ada komunitas yang memfailitasi untuk mengadakan pelatihannya dengan membayar sejumlah biaya. Hanya saja peserta belum memiliki kesempatan dan biaya untuk mengikuti pelatihan. Hal ini dikarenakan biaya pelatihan tersebut tergolong mahal untuk ibu-ibu rumah tangga dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Oleh sebab itu, peserta pelatihan sangat antusias dengan adanya pelatihan membuat dompet dari tali kur dengan menggunakan teknik makrame. Makrame merupakan bagian dari seni rupa. Makrame menggunakan unsur seni rupa yang dapat dinikmati oleh mata dan diapresasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Sumanto 2011, yang mengatakan bawa seni rupa merupakan cabang seni yang penciptaanya menggunakan elemen atau unsur seni rupa dan dapat diapresiasi oleh panca indera. Dalam hal ini, makrame merupakan seni rupa terapan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk dalam seni kerajinan/kria. Berdasarkan hasil observasi, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam membuat karya makrame meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya pretest dan post-test yang diberikan kepada khalayak sasaran. Hasil pretest menunjukkan lebih 50% peserta belum memiliki pengetahuan tentang makrame. Hal ini dapat dirincikan sebagai berikut 1 sebanyak 8 orang peserta atau 25,8% mendapat skor ≥ 60, dan 2 sebanyak 23 orang peserta atau 74,19 % mendapat skor ≤ 59. Setelah diberikan materi pelatihan dan praktiknya, terdapat peningkatan hasil tes, yaitu lebih dari 50% telah memiliki pengetahuan tentang makrame dengan rincian sebai berikut 1 sebanyak 22 orang peserta 121 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 atau 70,97 % mendapat skor ≥ 60, dan 2 sebanyak 9 orang peserta atau 29,03% mendapat skor ≤ 59. Dengan demikian pengetahuan peserta terhadap makrame meningkat sebanyak 45,17%. Setelah mendapatkan materi, peserta kemudian praktik membuat karya makrame yaitu dompet. Menurut Soemarjadi 1992, proses pembuatan karya makrame terdiri dari proses periapan desain motif, persiapan bahan, persiapan alat dan terakhir proses menyimpul. Tahap pertama yaitu menentukan motif. Motif yang dibuat yatu motif melai. Motif ini ditentukan oleh tim PPM. Tim memilihkan motif yang sedikit dan sederhana. Karena peserta belum mengetahui motif apa yang mudah untuk pemula. Tahap kedua yaitu menyiapkan alat dan bajan. Adapun bahan yang digunakan yaitu tali kur warna hitam ungu dan hitam abu-abu dan inner instan. Alat yang digunakan yaitu jarum dengan ukuran besar, benang, gunting, dan korek api. Karya yang dibuat yaitu dompet. Langkah selanjutnya yaitu membuat simpul. Untuk membuat motif melati simpul yang digunakan yaitu simpul kait ganda/simpul lilit dan juga simpul persegi/simpul dasar. Namun secara keseluruhan simpul yang dominan digunakan yaitu simpul persegi/dasar. Simpul kait ganda berperan membentuk motif. Langkah terakhir adalah finishing yaitu menyatukan tali kur yang telah disimpul dengan inner instant yang sudah disiapkan. Simpul-simpul tali kur membentuk garis. Pada karya makrame dompet yang dibuat, garis yang digunakan yaitu garis lengkung dan garis lurus. Menurut Aminuddin 2009, garis terdiri dari garis lurus berkesan tegas dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, dan garis spiral atau pilin berkesan luwes. Garis lurus terlihat pada pola bunga melati warna ungu/abu-abu dan garis-garis yang diciptakan antara simpul persegi. Selain garis, karya makrame menggunakan warna, antara lain hitam, abu-abu dan ungu. Warna-warna yang digunakan tidak tergolong pada warna primer. Karena menurut Aminuddin 2009, warna primer terdiri dari kuning, merah dan biru. Sedangkan warna sekunder adalah perpaduan dari dua warna seperti hijau, ungu dan lain sebagainya. Pada karya dompet makrame yang dibuat, tekstur dompet dapat terasa. Tekstur semacam ini disebut dengan tekstur nyata, yaitu tekstur yang dimiliki oleh sebuah hasil karya seni antara indera peraba dan penglihatan terasa sama. Tekstur merupakan sifat dan keadaan permukaan bidang benda Kamaril, 2006. Tekstur dompet makrame cenderung kasar atau tergantung pada tekstur tali kurnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Ibu-ibu rumah tangga RT 14 dan RT 18 Kelurahan Lingkar Barat Bengkulu memiliki pengetahuan tentang makrame. b. Ibu-ibu rumah tangga RT 14 dan RT 18 Kelurahan Lingkar Barat Bengkulu memiliki keterampilan dalam membuat dompet menggunakan teknik makrame. Saran Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut. a. Keterampilan makrame membutuhkan teknik dan keterampilan yang baik. Dengan demikian, dibutuhkan waktu yang banyak agar peserta mahir dalam membuat keterampilan makrame. Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 122 b. Jika menggunakan inner instan, maka sebaiknya inner tersebut diberikan di awal pelatihan agar peserta dapat menentukan seberapa banyak simpul yang perlu dibuat untuk membuat dompet dengan menggunakan inner instan. Hal ini lebih efektif agar tidak terjadi bongkar pasang dalam menyimpul. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin, 2009, Apresiasi dan Ekspresi Seni Rupa, Bandung Puri Pustaka. Asriyani, I, 2013, Inspirasi Makrame,Surabaya Tiara Aksa. Hartati, I, & Kurniasari, L. 2018. Penumbuhkembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa melalui pelatihan teknik dasar makrame dalam pembuatan tas dari talikur. Abdimas Unwahas, 21. Kamaril, C, 2006, Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan, Modul Universitas Terbuka. Jakarta Universitas Terbuka. Muthi’ah, W, 2013, Teknik Makrame Dalam Tren Fashion, Jurnal Serat Rupa, Vol. 1, Hal 35-46. Sartini, 2011, Pengembangan Modul Kerajinan Makrame Untuk Pembelajaran Keterampilan PKK Di SMP Negeri 1 Yogyakarta, Laporan Penelitian, Program Studi Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri Yogyakarta. Soemarjadi, Ramanto, M, & Zahri, W, 1992, Pendidikan Keterampilan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kerja Kependidikan. Sumanto, 2011, Pendidikan Seni Rupa Di Sekolah Dasar, Malang Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Trisnawati, D, Ranelis, R., Wendra, W, Prasilia, L, Ediantes, E, 2018, Pelatihan Membuat Tas Makrame bagi Remaja Putus Sekolah Di UPTD Bina Harapan Remaja Kota Padang Panjang, Batoboh, 32, 128-136. 123 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 Lampiran SOAL PRETEST/ POSTEST Berilah tanda silang pada jawaban yang benar di lembar jawaban yang disediakan! 1. Untuk membuat benda hias bisa menggunakan teknik simpul yang dinamakan .... A. Menghias B. Merangkai C. Meronce D. Makrame 2. Makrame berasal dari bahasa ... A. Arab B. Spanyol C. Turki D. Inggris 3. Makrame berarti .... A. Songketan B. Rajutan C. Bordiran D. Rumbai-rumbai 4. Di bawah ini alat yang digunakan untuk pembuatan karya makrame adalah .... A. Tali B. Manik-manik C. Gunting D. Penjepit 5. Bahan utama pembuatan karya makrame .... A. Penjepit B. Manik-manik C. Tali D. Penyanggah 6. Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya makrame adalah .... A. Pilin B. Rajut C. Anyam D. Simpul 7. Bahan alami untuk membuat makrame yaitu .... A. Tali ijuk B. Akar beringin C. Kulit kerang D. Kulit waru 8. Ayunan untuk bersantai yang dibuat dengan teknik makrame memiliki nilai.... A. Kecantikan B. Keindahan saat digunakan C. Kenyamanan D. Keanggunan 9. Ibu Susilawati membuatan gantungan kunci dengan menggunakan bahan utama berupa tali berwarna-warni, dia menggunakan teknik .... A. Meronce B. Merangkai C. Makrame D. Menghias 10. Kita bisa membuat keranjang bola pada kerajinan makrame dengan menggunakan teknik .... A. Simpul mati B. Anyam C. Pilin D. Rajut 11. Tali yang cocok untuk makrame memiliki ciri-ciri sebagai berikut .... A. Kuat pilinannya B. Mulur C. Kaku D. Cepat mudah putus 12. Benda kerajinan makrame dapat pula dihias dengan ..... A. Manik-manik B. Gesper C. Bulatan-bulatan kecil D. Semua benar 13. Bagaimana ciri-ciri tali yang cocok untuk makrame.... A. Mudah dibentuk B. Tidak kaku C. Tidak mudah mutus D. Semua benar Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 124 14. Tali jala bisa dipakai untuk...... A. Materi buatan untuk meronce B. Materi alami untuk meronce C. Materi buatan untuk makrame D. Materi buatan untuk makrame 15. Penentu kualitas kerajinan makrame adalah ... A. Material B. Kerapian C. Keunikan karya D. Semua benar. 16. Di bawah ini beberapa hasil kerajinan yang dibuat dengan menggunakan teknik makrame adalah ... A. Mantel baju B. Keset kaki C. Souvenir D. Semua benar 17. Makrame termasuk kedalam jenis kerajinan .... A. Emas dan perak B. Kulit C. Tekstil D. Keramik 18. Gambar di atas merupakan salah satu gambar simpul pembuat karya makrame yaitu simpul ..... A. Kepala B. Mati C. Kait ganda D. Persegi 19. Perhatikan langkah-langkah pembuatan karya makrame di bawah ini! 1. Menyiapan alat dan bahan. 2. Finishing. 3. Menyimpul tali dengan menggunakan simpul makrame. 4. Membuat desain karya. 5. Memotong tali sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Susunan yang benar dari langkah-langkah pembuatan karya makrame adalah .... A. 1, 4, 3, 5, dan 2 B. 1, 4, 5, 3, dan 2 C. 4, 1, 3, 5, dan 2 D. 4, 1, 5, 3, dan 2 20. Banyak simpul yang digunkan dalam pembuatan sebuah benda hias adalah ..... A. Semua simpul B. 3 sampai 4 simpul C. Salah satu simpul D. Tidak dibatasi jumlah simpul 125 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 ... Bahan utama pembuatan makrame adalah macam-macam jenis tali, diantaranya adalah tali yang bahan dasarnya serat tumbuhtumbuhan seperti tali goni dan ijuk, kemudian ada juga tali yang bahan dasarnya dari bulu hewan seperti tali mool, selain itu ada juga tali yang berasal dari serat sintetis seperti tali nilon. [8] Produk macramé yang dihasilkan oleh ibu-ibu ini cukup beragam, mulai dari gantungin kunci, strap mask, kipas, dompet, clutch dan tas. Hasil kerajinan tangan ini, biasanya di promosikan di beberapa pameran dan juga dititipkan di toko oleh-oleh yang ada di Kota Bandung. ...Hani IrmayantiSri NurhayatiRiani LubisPermasalahan yang ada pada mitra adalah mitra belum mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi untuk promosi dan penjualan hasil kerajinan makrame. Mitra juga kesulitan dalam membuat branding produk, sehingga masih kesulitan dalam memperkenalkan produk kerajinan tangan yang mereka buat ke masyarakat luas. Tujuan dilaksanakan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ini adalah Memperkenalkan penggunaan teknologi sebagai media untuk melakukan promosi dan penjualan produk serta memberikan informasi bagaimana cara membangun kekuatan branding produk dengan media sosial Instagram. Media social Instagram akan digunakan dalam proses promosi ini, karena sekarang media ini penggunanya cukup banyak dari semua kalangan, tidak hanya digunakan untuk kepentingan probadi, akan tetapi digunakan juga untuk bisnis. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah pembekalan materi untuk menjelaskan apa itu media sosial Instagram, bagaimana cara menggunakan media sosial tersebut, selain itu juga dilakukan pelatihan terhadap Ibu-Ibu di Kelurahan Kebonwaru Kota Bandung dalam melakukan pembuatan akun Instagram. Kemudian pelatihan dalam penggunaan Instagram untuk kegiatan promosi dan penjualan. Selain itu juga pelatihan dalam branding produk yang akan di promosikan dalam dilaksanakannya kegiatan Pengabdian dan pemberdayaan pada masyarakat ini, Ibu-Ibu di lebih peham penggunaan media sosial Instagram dan juga lebih memahami lagi bagaimana cara memasarkan produk mereka di media sosial jiwa kewirausahaan mahasiswa melalui pelatihan teknik dasar makrame dalam pembuatan tas dari talikurI HartatiL KurniasariHartati, I, & Kurniasari, L. 2018. Penumbuhkembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa melalui pelatihan teknik dasar makrame dalam pembuatan tas dari talikur. Abdimas Unwahas, 21.Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan TanganC KamarilKamaril, C, 2006, Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan, Modul Universitas Terbuka. Jakarta Universitas Makrame Dalam Tren FashionW Muthi'ahMuthi'ah, W, 2013, Teknik Makrame Dalam Tren Fashion, Jurnal Serat Rupa, Vol. 1, Hal Modul Kerajinan Makrame Untuk Pembelajaran Keterampilan PKK Di SMP Negeri 1 Yogyakarta, Laporan PenelitianSartiniSartini, 2011, Pengembangan Modul Kerajinan Makrame Untuk Pembelajaran Keterampilan PKK Di SMP Negeri 1 Yogyakarta, Laporan Penelitian, Program Studi Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri TrisnawatiR RanelisW WendraL PrasiliaE EdiantesTrisnawati, D, Ranelis, R., Wendra, W, Prasilia, L, Ediantes, E, 2018, Pelatihan Membuat Tas Makrame bagi Remaja Putus Sekolah Di UPTD Bina Harapan Remaja Kota Padang Panjang, Batoboh, 32, 128-136.
KepalaDiskominfo SP Kentis Ratnawati, SH, MM, membuka kegiatan Pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Kelas Pengelolaan Keuangan Untuk Ibu Rumah Tangga di Ballroom 2 Hotel Sunan Surakarta, Rabu (9/3/2022). Dalam sambutannya, Bu Kadis menyampaikan peluang yang besar bagi para ibu rumah tangga untuk mandiri dan memiliki usaha.
Pelatihan Kreatif Bagi Para Ibu Rumah Tangga di Era Millenial – Workshop MOMPRENEUR Peluang Bisnis untuk Ibu Rumah Tangga & Wanita bersama Mom Jean Girsang. Mom Jean Girsang akan sharing mengenai bagaimana menjadi wanita yang aktif, produktif, dan Rhinovers! kesibukan ibu rumah tangga sehari-hari dalam menjalankan kewajibannya terbilang cukup menyita waktu loh. Mulai dari mengurus keperluan rumah, memasak, menjaga anak, hingga memenuhi kebutuhan sang suami. Namun, di era millennial seperti sekarang ini, banyak ibu muda yang aktif menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga sambil menjalankan bisnis maupun kegiatan tersebut mereka lakukan bersamaan dengan memenuhi kewajiban mereka sebagai seoran ibu. Hal ini biasanya sering kita kenal dengan sebutan mompreneur nih, yaitu para ibu yang sangat mandiri menambah penghasilan mereka sendiri, tanpa melupakan tugasnya sebagai istri dan Kreatif Bagi Para Ibu Rumah Tangga di Era MillenialBaca Artikel LainnyaUntuk mendukung fenomena ibu aktif yang marak saat ini, Rhino Indonesia kembali mengadakan kegiatan edukasi kreatif. Edukasi ini khusus diadakan bagi para perempuan dan ibu rumah tangga. Didukung oleh Koze Indonesia, acara edukasi kreatif ini juga dihadiri oleh salah seorang active mom. Beliau memiliki segudang aktivitas namun tetap mampu menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, Jean ini diisi dengan kegiatan berbagi tips untuk menjadi seorang mompreneur, serta info seputar bisnis yang sangat mudah dijalankan oleh ibu rumah tangga loh. Rhino mendorong para peserta untuk bisa memanfaatkan kesempatan untuk menjalankan bisnis, yang dapat dengan mudah mereka jalankan dari workshop mompreneur ini akan terus rutin dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengedukasi para ibu dan wanita muda dalam mengembangkan diri melalui kegiatan wirausaha mandiri. Rhino selalu berkomitmen mendukung perkembangan UMKM Indonesia, dengan ikut serta dalam mendorong masyarakat untuk berwirausaha, melalui bisnis sablon itu tadi Pelatihan Kreatif Bagi Para Ibu Rumah Tangga di Era Millenial. Semoga informasi ini bermanfaat ya Rhinovers!***Tag jenis jenis pelatihan dan pengembangan, contoh pelatihan keahlian, jenis pelatihan dan pengembangan sdm, contoh pelatihan tenaga kerja, contoh pelatihan kreativitas, judul training untuk karyawan, jenis dan tujuan pelatihan, skill training adalahKonsultasi Usaha Cetak Sablon Bersama Rhino IndonesiaIngin punya usaha sendiri atau ingin memulai usaha sablon tapi masih bingung? Rhino indonesia bisa membantu Kamu untuk mewujudkannya. SemuaBisaUsaha YUK KONSULTASI GRATIS YUK KONSULTASI GRATIS PAKET USAHA SABLON DIGITALRhino Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang sablon digital printing. Kami menyediakan peralatan sablon digital seperti mesin press, mesin sublime, mesin printing, mesin cutting, bahan polyflex, custom consumable dan QguzqB.
  • 7810vdqk7r.pages.dev/169
  • 7810vdqk7r.pages.dev/73
  • 7810vdqk7r.pages.dev/202
  • 7810vdqk7r.pages.dev/139
  • 7810vdqk7r.pages.dev/228
  • 7810vdqk7r.pages.dev/256
  • 7810vdqk7r.pages.dev/378
  • 7810vdqk7r.pages.dev/74
  • 7810vdqk7r.pages.dev/27
  • pelatihan untuk ibu rumah tangga